Minggu, 26 Mei 2013

Banana! Rum Raisin! Nougat!

Berawal dari ide pacar gua buat jalan-jalan ke daerah cina di Jakarta, cerita ini dimulai. Kayanya kebalik ya, harusnya cerita ini dimulai berawal dari ide pacar gua buat jalan-jalan ke daerah Cina di Jakarta. Nah gini lebih pas. Ini pengalaman pertama gua buat pergi ke daerah Cina, yang rasnya terkenal sipit, perhitungan, pelit tapi gila judi, dan kaya raya (rasis). Daerah Cina yang dimaksud ini adalah daerah Kota di Jakarta, penduduk disini dikenal dengan sebutan khas yaitu Cinko, Cina Kota.

Gaya orang-orang Cina Kota ini pun sangat khas sekali, mereka biasanya menggunakan celana gombrong dengan sedikit accent naga ataupun tattoo naga di tangan mereka, jika menggunakan kemeja, pasti kemejanya dibuka sedikit dan memperlihatkan kalung emas atau emas putih atau rante anjing, yang menandakan tingkat kekayaan mereka. Emas gede artinya kaya banget, emas putih artinya kaya aja, rante anjing artinya pesugihan kurang ampuh. Selain itu, Cinko dapat dikenal dengan mendengar logatnya yang mirip orang keaseman, kita sebut dengan pelo'.

China Town di Jakarta itu sudah pasti di daerah Pecenongan, Gadjah Mada, dan Mangga Dua. Hari ini gua mainnya ke Pecenongan. Ternyata Pecenongan itu mirip banget sama Thailand, (padahal belom pernah pergi). Di Pecenongan ini cewe gua belinya kripik nangka yang katanya enak banget, belinya sama engkoh engkoh cinkoh. Setelah membeli kripik nangka, cewe gua juga membeli permen Hacks yang tersohor itu, kalau beli di mall, sekilo permen Hacks = Rp 100.000,00, kalo beli di pecenongan, dua kilo permen Hacks = Rp 100.000,00.Jadi, berapa harga sekilo permen Hacks di Pecenongan? Gua tersadar akan kebodohan orang-orang kota yang belanja di Mall mewah, padahal di pasar kayak Pecenongan, kita bisa dapet barang yang sama dengan harga jauh lebih murah. Emaknya cewe gua nitip 3 kilo, si engkoh cinkoh nanya, gimana makannya nih segini banyak? Menurut loh! Ya dibuka bungkusnya, terus masukin mulut lah! Dasar engkoh cinkoh mania!

Sebelum berbelanja permen tersebut, kita mampir ke toko Kuotie maknyos murah meriah menyenangkan. Kuotienya 10 biji harganya Rp 27.500,00, gua biasanya beli di Gading Serpong, di tenda kaki lima, kuotie 10 biji harganya Rp 40.000,00 biasa gua makan kuotie apa kuotaik mahal bener. Grrrrr.. Di toko kuotie ini, gua bertemu dengan seorang wanita yang menatap gua dengan penuh makna, entah karena betapa jeleknya gua, atau karena betapa gantengnya gua, gua juga bingung apa dia marah sama gua jadi liatin gua. Ekspresi wanita ini sulit dibaca karena alisnya beda kanan sama kiri, nyesel kali dia tattoo alis. Mungkin pas dia ngaca, senyum cantik jadi keliatan kaya Chucky sang boneka pembunuh saking tingginya tu alis.

Oh, kalo mau ke pecenongan, mending parkirnya di Glodok City, soalnya ada gedung parkirnya. Glodok City ini menjual berbagai macam alat elektronik dan setiap melewati toko elektroniknya, pasti abangnya tanya : "cari apa om?" Gua: CARI RIBUT MAS! Abang: Oh kalo mau Ribut di salon aja mas, enak tuh ributnya. Gua: Apaan? Abang: Krimbut mas krimbut. (Cerita ini hanya fiksi belaka, jayusnya ga ketolongan, mati aja gua)

Puncak acara kita pergi ke sebuah toko es krim tersohor di deket daerah sana, gua ga mau sebut merek, malu nanti dia dipromosiin gua. Namanya mirip-mirip kebon binatang di Jakarta. Untuk mempersingkat, gua namain EKT aja ya Es Krim Tersohor. Nah, untuk ke EKT ini kita mengandalkan google maps yang ternyata lumayan handal juga bikin kita nyasar. Selagi mengikuti arah yang dikasih tau google maps, kita terlihat nyasar, padahal kita sebenarnya berada pada jalan yang tepat. Karena kita tidak melihat tanda-tanda adanya EKT, maka cewe gua memutuskan untuk bertanya ke abang parkir, bang, EKT dimana ya? Abang : "Lah, ini neng EKT, nunjuk persis di sebelah mobil gue". Toweweowoeoweow. Abang dalem hati: "Ini eneng diseleksia apa blo'on yak, itu cowonya kayanya bisa baca tapi buta, tapi kok nyetir yak, ah udahlah, orang kota emang aneh, mending gua ngitung duit parkir gua, lumayan bisa buat DP rumah barbie."

Sesampainya di EKT, WUAOOOWWW tempetnya RAMEEEEE buanget!!!!!! Tempet duduk pun susah dicari, setelah duduk, kita kemudian memesan dua buah es krim rasa campuran, dan satu buah es krim rum raisin. Ternyata dua buah es krim rasa campuran itu telah habis, kita kemudian menggantinya dengan banana split dan es krim rasa nougat. Akhirnya setelah menunggu selama 1831 detik, es krimnya mencapai meja kita. Pertama gua coba es krim Rum Raisin, rasa es krim tersebut WUAAAAAOOOOOOWWWWWW BIASA BANGET! Tetapi berbeda dengan sensasi es krim Nougat yang ditabur kacang tanah yang WUAAAAAAAAAAOOOWWWWWWW KAYAK GA ADA RASA!!! Nah yang paling mending sih banana splitnya yang WUAAAAAAAOOOOOWWWWWWW!!!!!!! STANDARD BANGET! Tapi dari semuanya, es krim Vanillanya yang rasanya beda dari semua es krim yang pernah gua makan, cobain deh kalo pengen tau, ini enak.

Makan di EKT itu sangat berkesan sekali, dan ga akan terlupakan buat gua, bukan karena es krimnya yang biasa banget itu. Tetapi karena pelayanannya yang menurut gua unik sekali. Pertama, kita cari sendiri tempet duduk kita, boleh pesen makanan dari kaki lima luar, tapi tantenya ngomel-ngomel walaupun dia ga ngelarang. Pas kita mau bayar nih, ada orang di depan kita yang nanyain:
* Tante pake huruf besar dan Italic, soalnya suaranya kaya mpok Nori melengking

"Tante ada Es Lemon Ga?"

"WOIII ADA ES LEMON GA?" (nanya ke pegawai)

Pegawai bilang "ada ada"

"KAGAK ADA ITU LEMONNYA"

"Itu katanya ada kok tante"

"Oh ya ada-ada, udah sana lu orang pilih makanan dulu sana!" (suruh geser)
 
"Napa sih ni orang" (salah satu orang di depan gua ngmong ke temennya, sambil liat ke tante)

"Kita kaga jual makanan ya, itu makanan dari luar harganya beda!" (sambil nunjuk)

 Sekarang giliran kita

"Apa apa?!"

"Banana split, rum raisin, sama Nougat"
"BANANA! RUM RAISIN! NOUGAT!" (sambil teken -teken kalkulator 30, teken tanda + 10 kali, 18, teken tanda + 10 kali, 17, teken tanda + 10 kali.) 

"APA TADI!?? BANANA! RUM RAISIN! NOUGAT! "
(sambil teken -teken kalkulator 30, teken tanda + 10 kali, 18, teken tanda + 10 kali, 17, teken tanda + 10 kali.)


"BANANA! RUM RAISIN! NOUGAT!" (sambil teken -teken kalkulator 30, teken tanda + 10 kali, 18, teken tanda + 10 kali, 17, teken tanda + 10 kali.)"ENEM LIMA ENEM LIMA!"

Itu uda tiga kali ya dia bilang banana rum raisin nougat, terus uda ditotal tiga kali, baru kasih kita kertas yang dia kira kita mau bungkus banana, rum raisin, nougat. Terus cewe gua bilang: Kita mau bayar tante.

"OH MAU BAYAR! INI ADA BONNYA! DUDUK DIMANA!"

Cewe Gua: "Mau Bayar tante"
"IYA DUDUK DIMANA!!!"

"Disono tante"
"OH INI BONNYA! APA TADI? BANANA RUM RAISIN NOUGAT!!" (sambil teken -teken kalkulator 30, teken tanda + 10 kali, 18, teken tanda + 10 kali, 17, teken tanda + 10 kali.) 

"BANANA! RUM RAISIN! NOUGAT!" (sambil teken -teken kalkulator 30, teken tanda + 10 kali, 18, teken tanda + 10 kali, 17, teken tanda + 10 kali.) 

"ENEM LIMA ENEM LIMA!" (Sambil nutup-nutupin bon yang jelas-jelas tulisannya total 64rb)

"Itu 64 tante"

"ENEM LIMA ENEM LIMA!" (Sambil nutup-nutupin bon yang jelas-jelas tulisannya total 64rb)

*pasrah daripada berantem

Sebenernya ga masalah sih duit seribu, tapi kalo seratus orang digituin kan jadi 100ribu, dan lagi kenapa harus marah-marah sih kalo jualan, seolah olah penjualnya itu kayak: "AAAA TEMPAT MAKAN GUA RAME BANGET! JANGAN RAME PLEASE! SEPI AJA PLEASE!" Kalo disuruh balik lagi ke tempet gaul terkenal itu, gua sih ogahhhh. Sekian review dan cerita dari gua, ngantuk mau bobo! :D

1 komentar:

  1. Bhahahaha, ngakak banget baca blog iniii*walo blm tamat sih baca semuanya sihhh..Tantenya nyebelin gondrooongg, btw salam kenal yee , bang..punya follower baru ni kayaknyaa..ehehe

    BalasHapus