Sabtu, 29 November 2014

Sneki

Sneki, 17 tahun, mencari jati diri. Aku tidak mengerti kenapa ibuku memberi namaku seperti itu. Jelas itu diambil dari bahasa inggris, entah dari ular atau makanan ringan. Sungguh aku tidak mengerti jalan pikiran ibuku. Terkadang dia berdansa dengan kaki-kaki kecilnya, terkadang dia berjalan dengan bokongnya. Pernah sekali aku tidak sengaja melihatnya buang air besar sambil berlari-lari kecil, meninggalkan jejak kotorannya di lantai toilet. Saat itu umurku baru 3 tahun, jadi aku pun ikut mencobanya, ia memarahiku, itu tidak normal, katanya. Apa itu normal? Pikirku. Tapi aku hanya diam, aku terlahir introvert sepertinya.

Ayahku, seorang pebisnis yang sukses, kamu pasti pernah melihatnya di majalah-majalah bisnis seperti reader's digest, times, atau bloomberg. Sesungguhnya, aku hanya mengenalnya melalui majalah-majalah bisnis tersebut. Dia bercerai dari ibuku saat aku masih berbentuk janin, dia tahu jika ibuku sedang hamil saat itu. Tapi dia tidak peduli, aku bukan darah dagingnya, katanya. Kebetulan, aku bisa mengingat semua hal yang terjadi dari saat aku masih berbentuk janin, tapi tidak ada yang tahu akan hal itu, dan aku pun tidak mau ada yang tahu. Aku berusaha untuk menjadi normal, pikirku.

Kakakku,Elephen, usianya 26 tahun, jika kamu lihat namanya, itu juga pemberian ibuku. Tidak perlu aku bahas dari bahasa apa nama itu berasal, pasti kamu sudah mengerti. Aku tidak dekat dengannya. Dia menjadi penerus bisnis ayahku, telah menjabat sebagai COO di dua perusahaan ayahku. Aku tidak mengerti bagaimana cara dia melakukannya. Aku pun tidak perduli, dia terlalu jauh untuk aku dekati. Saat ayah dan ibuku bertengkar, aku ingat mendengar suara tangisan dia, hanya itu yang bisa aku ingat tentang kakakku.

Aku telah mengenalkan keluargaku pada kalian, sekarang dengarkanlah ceritaku. Saat aku berumur 1 hari, dunia masih begitu gelap, tidak ada suara, tidak ada cahaya, maklum indra-indraku belum terbentuk saat itu. Ibuku baru sadar kalau aku ada di janinnya waktu aku berumur 2 minggu. Aku tau, karena aku mulai merasakan kasih sayang, hangat rasanya. Aku juga merasakan kalau ibuku memberikan lebih banyak nutrisi pada makanannya. Terima kasih ibu.

Aku mulai merasakan organ-organku tumbuh pada usiaku 30 hari dalam kandungan, kaki, tangan, dan ekorku mulai tumbuh. Oh iya, ibuku sangat berhati-hati merawatku, mungkin dia mengerti kalau saat itu aku sedang sekuat tenaga menempel di dinding janinnya. Tamatlah riwayatku jika ibuku berjalan menggunakan tangan seperti sekarang, tak kuat aku melekat disana pastinya. 

Hari-hariku sungguh nyaman, menenggak makanan-makanan enak dari ibuku, dan pada suatu hari aku bisa mendengar suara-suara dari ibuku dan ayahku, mungkin sekitar 6 bulan umurku saat itu. Senang sekali mendengar suara tawa mereka. Entah kenapa, aku tidak mendengar suara kakakku waktu itu. Aku ingat aku diperdengarkan musik-musik dari Sunny Egg, Tucaramelizsta, Bopaksimarimari, band tersebut adalah band jazz yang terkenal di saat itu. Tapi aku paling bahagia saat ibuku memberiku musik dari Tucaramelizsta, tenang rasanya. 

Usiaku 7 bulan. Ayahku menceraikan ibuku. Aku tidak mengerti, tapi ada perasaan aneh di dalam diriku, perasaan yang tidak aku sukai.

Saat usiaku 9 bulan 10 hari, rasanya janin ibuku sempit sekali, aku tidak nyaman, aku ingin keluar pikirku! Jadi aku pun terus tidur berputar-putar, aku tidak tahu jika itu menyakiti ibuku. Selanjutnya yang aku ingat, ada tangan yang menarik kakiku, aku terlahir sungsang.

Ulang tahunku yang pertama, aku rayakan berdua bersama ibuku, dia membelikanku sebuah kue yang dibentuk seperti mi instan di atas piring. Aku hampir tertipu jika ibuku tidak memotong kue itu. Ternyata itu adalah black forest. Banyak sekali kejutan yang diberikan ibuku waktu itu. Dia menghadiahiku dengan satu set pensil warna, dia ingin aku menjadi pilot. Pilot yang bisa menggambar katanya. 

Aku selalu merayakan ulang tahunku berdua dengan ibuku, dia selalu memberiku hadiah-hadiah yang menurutku berbeda dari anak-anak sebayaku. Saat anak berumur 4 tahun diberikan sepeda roda tiga, ibuku memberikanku sebuah kaca pembesar, aku tidak mengerti, dia ingin aku menjadi pilot yang bisa menggambar dan juga sekaligus seorang detektif. 

Hadiah yang paling berkesan untukku adalah, sebuah jam tangan keplek, jam tangan yang seharusnya digunakan anak-anak balita, dia berikan saat aku berusia 17 tahun. Ibu merasa bersalah karena waktu aku masih kecil, aku diberikan hadiah orang-orang dewasa, ia ingin menebusnya dengan memberikan jam tangan ini untukku. Yang aku ingat, ibuku ingin aku menjadi seorang pilot yang punya kemampuan menggambar, detektif, memasak, bela diri, musik, parkour, dan juga bisa meracik obat-obatan.

Aku punya cita-citaku sendiri, aku ingin menjadi seorang perawat. Menggunakan baju perawat itu bermartabat sekali pikirku. Hari ini, aku akan mendaftar kuliah, aku telah memutuskan untuk menjadi seorang perawat. Tetapi aku takut, ibuku tidak menyetujuinya. Di saat ibuku sedang menatap dinding, itulah saatnya aku akan bertanya mengenai pendidikanku. Ibu, aku ingin menjadi perawat. Ibuku terdiam. Ibu, jikalau kamu tetap diam, artinya kamu mengiyakan aku. Ibuku pun tetap diam. Untunglah aku tahu kapan saat dia diam menatap dinding. Aku merekam percakapanku ini dengan video, sehingga ini dapat menjadi bukti bahwa ibuku telah setuju. 

Aku pun pergi mendaftar kuliah, namun ada seseorang berteriak dari kejauhan, "SNEKI! JANGAN BERANI-BERANINYA KAU MELANGKAH KE DEPAN PINTU ITU!". Aku gentar, terdiam sejenak, aku mengumpulkan keberanianku, aku tetap melangkah. Lalu kemudian yang aku ingat hanyalah warna putih. Dinding putih dengan cahaya lampu yang sangat terang. Aku ternyata sempat tidak sadarkan diri, banyak orang di sekelilingku, aku bisa melihat ibu terbaring di ranjang sebelahku. Apa ini, pikirku. Aku melihat seseorang dengan jarum suntik, jangan suntik ibu dengan itu! Ibu akan tertidur lama sekali! Jangan berikan aku obat! Aku tidak mau obat! Tapi aku tidak bisa bersuara. Hari ini aku dipasung akibat melangkah keluar. Aku sedih bercampur kesal. Dasar kalian orang-orang bodoh! Aku mau jadi perawat! Sneki mau jadi perawat! 

Jumat, 21 November 2014

Hidup dan Warna

Apa yang kamu pikirkan kalo kamu mendengar kata warna? Warna itu punya banyak arti. Warna bukan berarti hanya warna merah, biru, hijau, putih, dan sebagainya. Tapi kamu juga bisa gunakan kata warna dengan cara lain, seperti warna Indonesia, warna Singapore, warna Nepal, atau warna Monaco, dimana itu sama semua merah putih. Xixixixixi. Tergantung konteksnya, kata warna ini bisa diintpretasikan menjadi “memiliki cirri Indonesia”, dan sebagainya. Gua cape nulisnya,tapi lu pasti nangkep kan maksud gua apa.

Disini, gua mau cerita tentang itu. Tentang warna yang membuat hidup jadi lebih berwarna *ya iyalah cuk*. Coba lu bayangin kalo hidup lu hitam putih doang? Pasti ga ada warnanya toh? *tulis lagi yang obvious gini gua gampar lu van*. Jadi kalo lu pada masih belum ngerti maksud gua, warna itu yang membuat hidup lu jadi ga hitam putih. *ga jadi gampar, gigit jari aja, sakit soalnya*.
Yang bikin gua pengen nulis tentang warna adalah, warna itu sendiri. Karena warna itu banyak, jadinya gua pikir jadi banyak yang bisa ditulis dari warna. Tapi ujung-ujungnya gua bingung gua mau mulai darimana dan mau ngomong apa. Gua mulai dari sini kali, dari jurusan kuliah. Pas kuliah, lu ambil jurusan apa? Dokter? Teknik Elektro? Manajemen? Disinijemen? Akuntansi? Kamuntansi? Geologi? Geoguegi? Akupuntur? Kamupuntur? Diapuntur? Matematika? Matehidupka? Ga peduli apapun jurusan lu, yang penting adalah, setelah lu belajar hal-hal tersebut, lu akan melihat hidup dengan warna tertentu.

Maksud gua adalah, di saat lu belajar teknik elektro, lu akan melihat kabel seperti aliran sungai yang di dalamnya adalah air. Tapi padahal kabel yang berisi electron, dimana dengan daya yang sama, tegangan yang lebih tinggi akan menghasilkan arus yang lebih lemah. P=Tegangan (V) X Arus (I), Dimana V = I (Arus) X R (Resistance atau Tahanan), Sehingga P = I2 . R. Ya gitu lah kira-kira kalo gua basa basi jadi anak listrik.  Ga ngerti kan loooo?? MAKANYA LULUSNYA JANGAN NYOGOK, ITU PELAJARAN SMA KALEEE! Nah, kalo lu anak akuntansi/finance, lu akan melihat kabel sepanjang 2 meter mempunyai lama depresiasi sekitar 20 tahun. Ga ngerti kan looo apa depresiasi??? MAKANYA LULUS JANGAN NYOGOKKK!!! Lalu lantas, apa yang dilihat orang akupuntur tentang kabel? Orang akupuntur akan mengatakan: Jika kabel itu aliran arusnya terhambat di jarak 2 meter dari kiri dan 10 cm dari kanan, kemudian luas penampang adalah 2 mm, maka kabel tersebut sedang sembelit, sehingga dia harus diberikan tusukan akupuntur di kepala, dada, dan pantat. TUSUK AJA! KESETRUM BODOH!!! Gua lebai sih disini, tapi ya gitulah maksud gua, hidup itu warnanya banyak kalo lu liat dari berbagai sisi.

Di saat elu lagi mentok di kreatifiti, ini tips gua buat lu:Lihat dari berbagai sisi, kalo lu liat kabel, lain kali coba jelasin gimana cara kabel itu terbentuk, harganya kira-kira berapa,kalo kesetrum mati ga, kenapa kabelnya karetnya warna item ga warna putih, kenapa isinya listrik bukan cahaya, kenapa ketek lu bulunya ga sehitam karet kabel, kenapa Susi Susanti pacaran sama Alan Budikusuma, kenapa tiba-tiba gua kepikiran mas Agung lagi. *joged lagi*, kenapa gua kepikiran mas Agung pake sepatu pan topel,ga pake baju,pake celana bunga-bunga,pake dasi kupu-kupu pink, sama suspender. Homo aja najis kali bayanginnya, mas-mas yang homo tolong jangan langsung napsu ya, mbok ya dikontrol mas.

Gua selalu bilang sama orang-orang, belajar itu bagus, belajar apa aja itu baik, kenapa? Karena lu bisa melihat dunia dengan berbagai warna. Kaya gua bilang tadi, semakin banyak warna yang lu tau, semakin ga hitam putih hidup lu. *MAS AGUNG MAAFKAN AKU, JANGAN TAMPAR AKU MAS*. Kalo hidup lu Cuma ada kuning sama putih doang, hidup lu jadi kuning putih, bukan hitam putih. *Makan meja! VAN CUKUP! LU MAKIN GA LUCU!*. Dan kalo hidup lu berwarna hijau kuning, lu tinggal butuh warna merah di langit yang biru untuk jadi lagu balonku! *SALAH FOKUS MULU KAMPRET!* Udah, jadi gua rasa lu ngerti maksud tulisan ini, inti atau summary atau ringkasan dari tulisan ini adalah:

Jangan minum Baygon, karena Baygon bukanlah minuman, tetapi pestisida atau sering dibilang obat nyamuk, nyesel kan lu baca inti tulisan ini panjang-panjang padahal ga ada intinya, terus ini bold and italic nya sampe sekarang gua tulis, biar sok-sok penting dan panjang gitu, ada yang udah serius di atas nungguin summarynya sekarang jadi kesel soalnya baca ginian ga penting banget.” – Irvan Tjen


*dibikin sok quote gini biar makin kaya acara Hitam Putih, soalnya warnanya Hitam sama Putih. *MASIHHH!!!!!*

Sabtu, 08 November 2014

Being Alone (Sendiri)

Amigos por siempre nera de uno dos tres quantro mister worldwide. Tau Artinya? Pembukaan lagu Pitbull, gua juga kaga ngerti artinya apa. Nape gua tulis ya. Bodo akh. Gua akan menulis hal singkat kali ini.

Sendiri, adalah sebuah pilihan. Gua ga jomblo by the way, tapi at this point I feel alone. Gua berasa gua lagi sendiri. Gua ga lagi galau kok, gua cuma mau ceritain apa yang gua rasakan saat gua sendiri. 

Kebanyakan orang berpikir kalo yang lagi jalan di mall sendirian, makan di restoran sendirian, atau nonton film sendirian, itu pathetic/kasihan. Gua kasih tau, mereka ga perlu dikasihanin, actually, mereka menikmatinya! Aktivitas di atas tersebut sering gua lakukan saat gua kuliah maupun saat gua merantau ke kota orang. Tau ga? I enjoy being alone, so much! 

Buat gua, sendirian itu menyenangkan, Gua ga usah pikirin apa yang orang lain mau, gua bisa menikmati waktu gua sesuka gua. Misalnya kalo gua lagi makan di restoran, gua ga perlu peduli orang mau pesen makan tengah ato personal set, gua even bisa pesen makan tengah dengan menu sesuka gua tanpa perduli orang lain bisa makan ato kaga. Pas lagi jalan di mall, gua bisa masuk toko apapun yang gua mau, gua ga perlu nungguin orang lain atau ajakin orang lain buat masuk ke toko yang gua mau. Nonton film? Bodo amat orang lain uda pada nonton apa belum, yang penting gua belum nonton. Terutama sebagai pria, kita biasanya suka nonton film Jepang kalo sendirian. *Anime maksudnya, kan malu udah gede masih nonton kartun* *Bukan bokep kok*

Saat gua lagi sendiri, banyak ide yang keluar dari kepala gua, mungkin karena gua pemikir. Ide-ide itu biasanya gua catet di note atau gua tulis di blog. Kaya sekarang, gua lagi nulis tentang kesendirian. Di saat gua lagi sendiri, terkadang gua ngeliat ke belakang, siapa Irvan yang dulu, siapa Irvan yang sekarang. *Liatnya foto facebook*. Memori itu satu per satu perlahan muncul kembali, dari visual, sentuhan, aroma, dan perasaan, semuanya terasa kembali. Kemudian, muncul pertanyaan, hidup itu, untuk apa?

Menurut gua, hal yang paling menakjubkan dalam dunia ini adalah kehidupan. Tapi untuk apa? Gua yakin setiap orang punya jawabannya sendiri, buat gua, hidup itu untuk menjadi berkat bagi orang lain. :) Berat yak ni tulisan kali ini. Mampus dah lu yang lulus SMA nyogok, kaga ngerti kan lu gua ngomong apa? Makanya belajar! Jangan nyogok!


Jadi inti dari tulisan kali ini: "Kalo tidak bobo digigit nyamuk"


Kota Pahlawan, Surabaya

Kata bu guru, judul ga boleh pake koma. Tapi kenapa ini blog ga ngelarang gua buat bikin judul pake koma. Dasar blog, guru bahasa Indonesianya ga galak kaya gua kayanya. Lama gua pengen nulis soal Surabaya, kota pahlawan. Tapi apa ya yang bisa gua tulis soal Surabaya?

Coba gua breakdown satu - satu. Surabaya itu berasal dari Sura atau Suro yang artinya Ikan Hiu, dan Baya atau Boyo yang artinya Buaya. Makanya kalo lu pada liat lambang kota Surabaya adalah si Hiu lagi berantem sama si Buaya. Gua juga masih belum tau itu cerita dari mana asalnya, mungkin ceritanya lebih panjang, tapi karena gua yang nulis, jadinya gua pendekin jadi sampe artinya doang. Gua kaga tau ceritanya! JANGAN MAKSA GUA BUAT RESEARCH! GUA TULIS YANG GUA TAU AJEE!

Surabaya juga punya tempat yang terkenal seantero Asia Tenggara, APA ITUUU?? YAAA??? BETUL SEKALI!!!! NASI RAWON! Yak, jadi nasi rawon itu adalah makanan khasnya Surabaya. Rawon itu kuahnya item-item, terbuat dari daki kaki mas-mas yang suka nyeker. Maafin gua kalo lu ga pengen makan rawon abis baca ini. Tapi gua bohong kok, rawon itu terbuat dari banyak rempah-rempah, yang gua juga kaga tau rempahnya apa aja, JANGAN PAKSA GUA LAGI BUAT RESEARCH! MAKAN DAN BUKTIKAN SENDIRI! GUA GA MEMBERI JANJI!

Gua ga salah tulis kok paragraf yang atas, jangan kira gua ga tau kalo gua nyasar dari Dolly jadi Rawon.

Makanan khas lain dari Surabaya adalah Rujak Cingur. Tahukah anda apa isi rujak cingur? Ga tau? Oke, google aja ndiri. Rujak cingur adalah campuran dari potongan buah-buahan,sayur-sayuran, bumbu petis, dan cingur. Buah-buahan yang biasa digunakan adalah belimbing dan mangga muda, sayurannya ya biasa kaya toge dan kangkung gitu, nah lantas apa spesialnya dari rujak cingur ini? Penasaran kan! Spesialnya itu adalah di CINGUR nya itu sendiri! Cingur itu apa? Rahasiaaaaa...... Google sendiriiiiiii... WOWOWOWOWOWOOWOWOOOO!!! Kasian deh luuuu!

Sebagai penulis yang rese, gua akan terima complaint kalian ke email gua irvantjen@gmail.com. *kesepian minta di e-mail in*.

Apalagi yang bisa gua tulis dari Surabaya ya. Oh iya, banyak hal positif disini yang bisa lu lihat. Menurut gua disini orang-orangnya ga se-racist orang-orang di daerah lain. Kaya gua dulu di Palembang, pas gua lewat anak-anak kecil pada tereak "CINA WOI CINAAA". *Ini ngarang kok, ga ada yang sadar kalo gua cina selama ini*. Tapi ya gitu, kalo misalnya mata sipit dan putih, kaya temen-temen gua, mereka pada diteriakin. Tapi ga  gitu di Surabaya, orang-orang disini lebih berbaur, dimana kalo muka lu Cina, lu bakal dipanggil Koko oleh semua orang. PADAHAL GUA BUKAN KOKO LU WOI!

Lu tau ga kalo gua pindah dari paragraf di atas ke paragraf yang sekarang itu sekitar 15 menit, apa yang bisa gua tulis lagi yak.

Oh iya, arek-arek Suroboyo ini bener-bener rada sulit buat ngomong bahasa Indonesia, dan mungkin dia berasumsi kalo gua bisa bahasa Jawa juga. Jadi tiap gua ngomong pake bahasa Indonesia yang baik dan benar, mereka jawab pake bahasa Jawa yang baik dan benar juga! Gua kaga ngerti mas! Contoh:

     Gua: "Mas, Alfamart yang paling dekat dari sini, dimana ya mas?"
     Mas: "Oh iku, iku neng kono, cedek iku mas, iku mas ngiri, lurus, wes mas nganan, mas metu                        dari montor, melebu neng Alfamart sing di kanan."
     Gua: "Oh, Oke mas! Sippp! Makasih ya mas. :D"
 
     *WAZE MANA WAZE! GOOGLE MAPS MANA GOOGLE MAPS!* *KETIK ALFAMART!*

Tapi begitulah emang orang Surabaya, mereka susah banget ngomong bahasa Indonesia. Tapi saat lu ga mengerti, mereka akan berusaha ngmong bahasa Indonesia, tapi kemudian balik lagi ke bahasa Jawa setelah beberapa saat. :( How can I survive without learning their language? Ask them to speak english? *berasa lagi di luar negri*. Lucunya kemaren pas gua lagi belanja ketan bubuk khas Malang (masih deket Surabaya), mbaknya ngomong bahasa Jawa ke Gua, gua cuma cengak cengok "Hah? Hah?" Kebetulan disana ada manager gua yang ngerti bahasa Jawa juga, dia langsung ngomong ke ibuknya "No No, eh kok pake bahasa inggris, iya makan disini bu." Tuh manajer gua aja berasa lagi di luar negri, dan ngerasa gua turis.

Ada lagi yang khas dari Surabaya! Cewenya khas banget! Khasnya adalah cara berpakaian mereka yang lumayan lebay. Okeh maafin gua cewe-cewe Surabaya, tapi menurut gua baju yang cewe-cewe ini pake ke mall, bisa juga dipake buat ke pesta. Perhatiin aja kalo ke mall - mall keren Surabaya, banyak cewe yang pake dress pesta dan clutch buat ke pesta. Positive thinking, "pasti baru pulang dari pesta", tapi cowo yang digandeng kok pakenya sendal jepit sama kaos ya? Positive thinking, "ini cowonya punya telinga baja tahan semprotan wanita". Tapi ujung-ujungnya gua menyimpulkan, kalo kemungkinan nomor dua itu less likely dibanding pertama. Kenapa? Ga bisa gua jelasin disini, bayanginnya aja pusing.

Berikut kosa kata yang mungkin anda ingin tahu sebelum ke Surabaya:
1. Metu = Keluar
2. Melebu = Masuk
3. Cedek = Deket
4. Adoh = Jauh, bacanya AdOOh, O nya bener2 bulet O, jangan jadi ADouh ato Aduh, itu artinya sakit! Doh gmana jelasinnya ya. . .  Ya ngerti lah maksud gua ya?
5. Ngeri =  Bacanya kaya orang batak, bukan ngeri kaya lu takut, tapi NGERI kaya orang batak, kampret susah bener jelasinnya. Itu artinya ke kiri, ngeri.
6. Nganan = Ke kanan
7. Kabeh = Semuanya
8. Apik = Bagus
9. Sing = yang
10. Montor = Mobil

Misalnya lu mau ngomong masukin, jadinya melebokno, keluarin, metuno, masukin keluarin, melebokno metuno, nah bahasa ini lu pake di saattt . . . . . . . . . . Cowo-cowo udah pada senyum senyum nihhhh. Jangan salah dulu, bahasa ini lu gunakan di saat mimpin senam,  "AYO KABEHHH!!! siji loro telu papat, melebokno metuno, melebokno metuno, ya apiiikkk, siji kali lagi, siji loro telu papat, melebokno sing kuat metuno sing pelan! Melebokno metuno!"  bayangin kalo Ivan Gunawan yang mimpin senam kaya gini, terus yang ikut senamnya mas Agung pake kutang pink. ditambah BGM:Sakitnya tuh disini, di dalam pantatku, Ngebayanginnya aja merinding, *sambil goyang, takut dilempar barbel sama mas Agung*. TOLONGGGGG! JANGAN!!!! JANGANNN!!!! *Trauma nulis* *Mulut berbusa*

Maaf paragraf di atas mengganggu kinerja otak saya. Sekarang saya lagi senyum-senyum, saya merasa otak saya goblok banget bisa bayangin kaya gitu.

Oh Iya, di bahasa jawa, ga ada yang namanya "banget" atau "sekali", ga ada yang namanya jauh banget, sama jauh sekali, ato "Antri banyak banget". Disini mereka akan bilang deket sekali = CUEDEK, jauh sekali = UADOH, antri panjang banget = UANTRI. Lebih deket lagi = CUEEEEEDEK. Lebih jauh lagi = UUUUUUUUADOOOOH. Parah banget panjangnya= UUUUUUUANTRI. Gitu lah kira-kira, tingkat keparahan dinilai dari banyaknya/panjangnya "U" di dalam kata tersebut, jadi bedakan ya!

Bahasa kasar disini adalah: Jancuk!, kasar banget: JUUUUAAAAANCUK!

Begitu lah kira-kira Surabaya di mata gua. Mungkin masih banyak yang bisa gua tulis, tapi sepertinya gua takut tulisan gua jadi kepanjangan. Cingur = Congor, atau Mulut Sapi.

Rabu, 05 November 2014

Ranu Kumbolo an Amazing Trip!

Matahari sedang setengah tertidur saat aku tiba. Tampak genangan air berkilauan terkena pantulan cahaya sore. Dahan sedikit menunduk dan daun-daun yang telah lelah bertumbuh berterbangan dihempas usilnya si angin sore. Awan pun seakan turun ke bumi, mendekat, dan membelai udara sore itu, sulit bagiku untuk mengekspresikan perasaanku. Indah sekali, aku menganga dalam pikiranku. ADOOOHHH CAPEEEEKKK!!! Nulis kaya gitu gua butuh setengah jam, ngabisin tenaga gua 50%, kalo gua tulis satu paragraf bisa teler gua disini, dua paragraf gua mati.Tapi by the way, begitulah keindahan si Ranu Kumbolo.



Berawal dari ajakan temen gua lagi, yang tau gua bakal kerja di Surabaya, beberapa minggu sebelum pendakian, dia menawarkan gua untuk cabut ke Ranu Kumbolo, tanpa babibu, gua langsung bilang iya. Gua kesana tanpa tau dengan siapa gua akan pergi dan gua akan tidur dimana, gua juga ga tau kalo itu Ranu Kumbolo merupakan spot terdingin selama pendakian ke Semeru. Jadilah gua menikmati hari-hari gua dengan santai sebelum ke atas sana. Ini pendakian pertama gua loh.

Tanggal 25 Oktober jam 4.30 pagi, gua bangun. Ngantuk-ngantuk, gua siapin barang-barang mendaki gua yang sedikit banget dan pemula banget ( ga tau mau bawa apa ). Kemarennya sih udah belanja perlengkapan, yaitu: Jaket anti dingin, popmie 1, roti tawar kupas, roti kismis, chocolate croissant, roti sosis, air sekitar 3 liter (bekal bisa buat makan seminggu di gunung). Anggota pendakian ada 10 orang, ternyata orang-orang ini adalah anggota gangster nya Gym and fitness gitu, gua pikir ini ada hubungan darah semua sama si mas Agung. Kalo ga kenal mas Agung, gua lempar lu pake barbel. "Ga goyang barbel melayang" - Agung Hercules ( geli gua tiap inget ini quote). Kenapa gua sampe cerita begini sih, ah elu pada sih mengingatkan gua sama Agung. Maaf ya mas Agung *sambil goyang, takut dilempar barbel*.


Berangkatlah gua ke pendakian tersebut, jalan jam 6 pagi dari base camp sanak sodara mas Agung, tiba di Ranu Pane (tempat start pendakian) pukul 12.40 siang. Mulai mendaki pukul 1.30 siang akibat beres-beres dan nungguin porter buat ngangkat tenda. Buat pergi kesana, jangan lupa book homestay (homestay buat mandi dan minjemin tenda doang kok, kita ga tidur disana) dan jangan lupa siapkan fisik anda, karena hikingnya bisa sekitar 5-6 jam kata si abang porter. *berdoa sebelum mendaki* Pendakian pun dimulai. *BGM: OST Rocky, nyanyinya gini: terengtengggg torengtongggg terengtenggggg torengtonggggg.. Dengerin BGM nya ya sambil baca.

Gua nemenin temen gua si Mo di hiking ini, berhubung carriernya berat banget, gua deal sama dia kalo kita akan tuker-tukeran carrier gua yang isinya makanan doang, dengan carrier dia yang ada tali, kompor gas sanken, rice cooker miyako, pompa air shimizu, lampu petromax, genset changhong portable untuk penerangan dan listrik, juga setengah galon air merk Aqua. Berat carrier sekitar 45kg, maka dari itu gua bantuin lah. *barang diatas hanya fiktif belaka, apabila ada kesamaan barang bawaan dengan pendaki lain, berarti pendakinya kalo ga bego ya gila, sekalian aja bawa rumah portable (KZL)*.


Sekitar 40 menit pertama si Mo minta gantian carrier, gua juga menawarkan sih melihat dia begitu lelah, peluh berceceran dimana-mana (padahal ga keliatan cecerannya). Akhirnya gua pun mengangkat itu carrier yang isinya luar biasa, hupppppppp!!! Hampir taik gua keluar akibat ngeden berat banget. Dengan carrier itu gua berjalan, berjalan, berjalan, berjalan, dan berjalan, kemudian berjalan lagi, sampai akhirnya gua ga sadar kalo gua masih berjalan lagi, dan terus berjalan sampai kemudian berjalan adalah hal terakhir yang gua ingat *NGZLN ga gue?*.


Sekitar 1 jam perjalanan, kita menemukan pos pertama, dimana disana lu bisa minum rokok, ngisep gorengan, dan jilatin semangka. *saking capenya naik, ga sadar lagi mau ngembat yang mana*. Kita ketemu sama nasi bungkus, rokok, kopi, gorengan, dan yang paling luar biasa di pos tersebut, SEMANGKA!!!!! DINGIN LAGI!!!! PADAHAL GA MASUK KULKAS!!! YA EYALAH KAN GUNUNG!!! MASA LU NANYA KENAPA BISA DINGIN! GESREK JUGA LO!! Harga semangka disana: dua potong goceng, gua makan empat. Penjaga pos pasti kaya raya dari hasil jualan semangka. Wowwwwww! Tau ga, setelah hiking yang cukup melelahkan, semangka itu adalah semangka yang paling enak di dunia, ga ada semangka yang lebih enak dari semangka itu.


Intermezzo, gua nulis ini sambil ngeliatin fans JKT48 yang pada getting ready, chibi chibi chibi, hak hak hak. *iya gue tau itu ceribel, tapi gua ga tau chantingnya JKT48*


Setelah 3 jam setengah dan istirahat 3 kali, kita sampai deh di ranu kombolo. Kita tergolong cepat buat pendaki pemula kata porternya. Ya eyalah mas, lu kaga liat itu adenya Agung semua. Cuma gue yang imut disini. GNDK *GONDOK*. wkwkwk. Sesampainya disana gua narik nafas sebentar sembari ngeliat pemandangannya. Amazing.



Itu adalah sepenggal pemandangan pas gua dateng. Pas disana, dinginnya coi, gile dah! Rasanya lu mau minta ampun, tapi ga ada juga yang bisa ampunin lu, kaga ada juga yang bisa nurunin suhunya, lu cuma bisa pasrah bro, menerima kalo terkadang beberapa hal dalam hidup itu ga bisa lu ubah walaupun lu berjuang sekeras apapun, tapi yang bisa lu lakukan adalah lu menyesuaikan diri dengan lingkungan lu. Sampainya disono, kita pada nungguin si pak porter yang uda nyampe dari kapan tau, ngegelar tenda. Lumayan cepet, sembari ngegelar tenda, kita makan-makan bekal kita dong, asik banget dah minum kopi jahe anget pas dingin-dingin di gunung, itu rasanya kopi paling enak yang ada di dunia ini. Oh iya, sebelum minum kopi jahe kita makan nasi bungkus yang kita beli sebelum penanjakan, nasinya cuma isi tahu sama telor, tapi tau ga, itu makanan paling enak yang pernah gua makan di dunia ini!

Jadi dalam satu hari, gua makan 3 makanan paling enak di dunia. Semangka, nasi bungkus, dan kopi jahe, total biaya = 20rb. Gua ngerasa pengalaman makan gua di gunung semeru itu adalah pengalaman yang ga kebeli sama makanan di hotel berbintang yang jutaan harganya. Mungkin kalo gua bawa stik wagyu ke ranu kumbolo, jadinya lebih enak lagi kali yak. Cobain deh lain kali bawa wagyu, terus makan dah lu di ranu kumbolo, mungkin lu bisa orgasme berkali kali. *PRNO*

Setelah selesai makan, iseng-iseng gua liat ke langit, aduh itu langit malem itu bener-bener dah, bintangnya kaya sungai, kalo gua bawa SLR mungkin bisa gua capture, tapi sayang, gua ga bawa. Gua bawanya KLR *KOLOR*. Indah sekali langit malem itu! Tapi sayang, gua kedinginan, jadi jam 7 malem gua masuk kandang alias tenda dan siap-siap tidur. Tidurnya pake sleeping bag loh! Sleeping bag marine Indonesia loh! Kece kan! Itu pertama kalinya gua tidur pake sleeping bag, dan ternyata benda itu bisa menahan dingin loh, dan suhu di dalem tenda juga lebih hangat kalo dibanding ama di luar tenda *ya eyalah kaga kena angin ngok*. Jadilah, malem itu gua langsung tidur, jam 7 tidur, jam 8 bangun, jam 9 tidur jam 10 bangun, begitu seterusnya sampe jam 12.

Jam 12 itu, gua kebelet pipis! Damn it! Gua sungguh-sungguh ga berani keluar, bukan karena gua takut ada monster Loch Ness dari danau tersebut, Loch Ness gua aja ciut di bawah sono, apalagi tu yang di danau. *if you know what I mean*. Tapi no choice, gua harus pipis! Gua kemudian bangunin si Mo ajak dia pipis di luar, gua sih pengennya cuci tangan pake pipis gua, mungkin anget tapi najis gitu *khilaf saking dinginnya*, gua mengurungkan niat cuci tangan pake air kencing, gua jadinya pipis di semak-semak di deket tenda orang, ada setitik kekhawatiran kalo pipis gua bakal ngalir ke tenda tu orang. *ssttt jangan bilang2*. Pas keluar itu, si Mo mendapatkan kesempatan buat ngeliat bintang jatuh! Damn, gua lagi liat Mr. Loch Ness, takut kejepit resleting, eh si Mo ngeliat bintang jatuh, dasar Loch Ness ketek.

Setelah pipis, gua tertidur sampe jam 4.30 pagi, dimana matahari udah mulai menyingsing, Begini pemandangan jam segituan, foto terakhir ada kegantengan gue dari belakang.










Itu kabut yang ada di atas danau. Dikit lagi uda mau sunrise tuh, tapi gua ga ngincer sunrisenya, berhubung selama ini gua selalu merasa biasa aja pas liat sunrise. Jadinya gua berpetualang sama Mo ke Tanjakan Cinta, ciye gua sama moooo, ke tanjakan cinta berduaaaa ciyeeeee.. Sorakin gua! WOOOOOO!!! SEKALI LAGEEE!!! WOOOOO!!! Naik tanjakan itu katanya ga boleh liat ke belakang, katanya kalo liat ke belakang lu bakal berat jodoh, untung gua anaknya ga suka liat ke belakang, karena gua yang selalu melihat masa depan gua yang cerah :D.

Setelah naik, lu akan ketemu tempat yang namanya Oro Oro Ombo, menurut gua, ini spot yang paling cantik yang pernah gua liat. Ini loh fotonya coi: berhubung ga masukin laptop tu foto, buka instagram gue: irvantjen. Kalo lu liat foto yang gua lagi berdiri sendiri di tengah, dan di ujung jurang, itu lah Oro Oro Ombo, dimana lu bisa ngeliat savannah di bawah kaki lu,pohon cemara, dan mahameru di depan mata lu. Amazing! Gua rasanya ga pengen pulang.

Beberapa menit di tempat itu, gua gelisah, karena gua keinget bonyok gua! TAU GA KENAPA! GUA BELUM KASIH TAU MEREKA KALO GUA NAIK GUNUNG! DI GUNUNG KAGA ADA SINYAL! GIMANA SIH TELKOMSEL! KAGA OKE BANGET! KATANYA SINYAL DIMANA MANA! TAPI MANA DI RANU KUMBOLO! HUFFFTTTT! GUA LANGSUNG PARNO, BERHUBUNG NYOKAP GUA JUGA PARNO AN JADI GUA IKUTAN PARNO! GUA TAKUT NYOKAP GUA LAPOR POLISI SOALNYA GUA DUA HARI GA BISA DIKONTEK! :( Sorry nyak babe, gua emang suka ngokngok. Nah, bagi yang mau naik kesini, jangan lupa ya kasih tau keluarganya dulu, soalnya pas uda mau start di ranupane, sinyal uda susah ditemukan.

Pada akhirnya, trip gua pun selesai, dan kita memutuskan untuk pulang pada pukul 9 pagi. Kita pun bertanya kepada pak porter, kemanakah jalan yang paling cepat untuk dilalui pulang? Porter pun berkata, jika kita bisa menggunakan shortcut yang lebih cepat, tapi jalannya akan menanjak selama 2 jam dan turun selama 1 jam terus-terusan. Kita pikir: AH kecilll kemaren aja ga ada apa-apanya. REALITA: SON GOKU TOLONG AKU! AKU INGIN TELEPORT! AH TIDAK KENAPA AKU MERANGKAK NAIK! AH TOLONG DEWA BUMI DEWA LANGIT! HAHHH HAHHH!!! BIBI XU BERIKAN AKU RACUN AGAR AKU BISA SELESAI DENGAN CEPAT! PAHA GUA AYO BERUSAHALAH! AH DUDUK DULU LAH! AH ISTIRAHAT DULU LAH UDAH JALAN 5 LANGKAH LUMAYAN!

Gile jek, itu cape banget pake jalur abang porter. Oh gua juga punya pengalaman menegangkan pas nanjak ini, berhubung gua uda lemessss banget, dan badan gua gede segede gaban, gua jadi naiknya merangkak, tapi hal terburuknya adalah, kanan elu jurang bro! Gua merangkak naik sambil megang akar-akar di sebelah kiri gua, dan pada akhirnya apa yang gua pikirkan jadi nyata, gua ga bisa naik, dan gua ngerangkak di atas pasir yang licin, kaki gua kepleset, tangan gua ga bisa menggenggam pasir. Kalo ga ada mas-mas yang lagi istirahat disana, mungkin gua uda kepleset ke jurang. Di gunung, jangan pikir sembarangan, pikiran lu itu berbahaya. Itu yang gua pikirkan, dan bener-bener terjadi. Setelah kejadian itu, gua istirahat cukup lama, dan si Mo juga nyusul gua di tempat peristirahatan, iseng-iseng cek hp, ternyata ada sinyal!

Langsung gua cepet-cepet telepon bokap gua, gua takut sinyalnya hilang, rasanya lega banget pas tau ada sinyal dan bisa kabarin bokap nyokap lu kalo lu lagi di gunung dan tadinya lu hampir jatoh ke jurang (tapi bagian ini gua ga kasih tau, gua takut mereka khawatir). Perasaan kaya gini lu ga bisa bayar dimana pun, hampir gua netesin air mata gua disana. Abis kabarin bonyok gua, gua uda siap kalo gua misalnya sesuatu yang buruk terjadi ke gua. *bodoh ga gue*. Pas naik itu, gua udah ngerasa kalo jarak antara hidup dan mati itu dekat sekali. Jadi, gunakanlah hidupmu sebaik mungkin guys! Setelah 2 jam hiking gila-gilaan *maklum pemula*, kita sampai di puncak bukit, yang kemudian kita harus jalan turun 1 jam.

ADA OJEK!!!!! Okeh, skip jalan turunnya, kalo lu jalan, jempol lu gua jamin sakit banget, mending pake sepatu gunung pas turun gunung, jadi jempol ga ketahan, gua jalan turun cm sekitar 1 jam, paha kemeng, perut sakit,  terus ketemu ojek, pulang deh naik ojek turun. Tapi sebelum naik ojek itu, tau ga aib gua apa, gua BEOL di utan! PERUT GUA SAKIT BANGET GA BEOL SEHARI! Pas perjalanan turun, gua dah ga tahan lagi, jadi gua ke semak-semak terus beol, gua cebok pake baju gua yang gua jadiin masker penahan debu. Butiran debu. *malu*.

Jangan kira naik ojek itu enak tapi bro! Debunya udah kaya lu lagi badai gurun pasir, mana baju penahan debu gua uda gua pake buat eek, nasib gua kelabu banget, gua tutup idung gua seadanya. Tapi nih, yang paling extreme dari naik motor itu adalah: NGEBUT KAMPRET! GILA LO ITU GUNUNG COI, ADA JALUR YANG KANAN KIRI JURANG, NGEBUT LAGI! LEBIH SEREM DARI NAIK ROLLER COASTER! Kalo ga percaya, cobain aja, gua makasih deh cobain naik ojek di gunung, mending gua jalan pelan-pelan.

By the way, gini muka gua pas selesai naik motor:

Abis naik motor extreme

Oro-oro Ombo, gua upload demi lu

Tuh baju ijo gua pake buat cebok


Kalo ada yang nanya, kenapa warnanya item sama kuning itu savannahnya? Kuning karena lagi kemarau, item karena kebakaran! Kata bapak yang disana, karena orang yang merokok ga dimatiin apinya pas dibuang. MAKANYA YANG NGEROKOK JANGAN ASAL! KAN SAYANG, JADINYA ITEM SEMUA :(


Sekian cerita dari gua, ntar gua tulis lagi cerita-cerita seru lainnya, jangan nangis ya gua tinggal. DADAAAAHHHH..

Sabtu, 01 November 2014

Hati Untuk Indonesia

Hi gays! Irvan is in da hausss yooo! Tulisan kali ini akan terasa begitu berisi bermakna dan penuh arti, diharapkan para pembaca ga ngelewatin satu huruf pun atau tanda titik koma di dalam tulisan ini. (Padahal gua ngelewatin beberapa koma di atas, lo orang pada sadar ga hah hah hah!! Bangun makanya! Baca tulisan gua!). Tulisan gua kali ini bukan cuma cerita belaka, namun isi hati yang telah gua bangun tanpa gua sadari selama ini.
Waktu kecil sampai gede (cowo-cowo mulai mikir kalo dari kecil sampe gede itu perlu waktu sekitar 10 detik, tergantung filmnya),  ga secepet itu woi!

Dari kecil sampe gede, umur 0 tahun sampe 22 tahun, gua menghirup udara Indonesia, negara yang gua ga pernah paham dinamikanya, keindahannya, dan juga keistimewaannya, sampe sekarang gua juga lagi belajar buat mengerti dan mengenal Indonesia. Tulisan ini gua buat untuk dia, Indonesia.
Gua mulai tulisan ini (padahal uda paragraf ketiga, bodo amat) dengan cara gua mau pamer kalo gua baru balik dari Taiwan. Negara yang kecil, seiprit, seketeknya Indonesia, negara yang dipenuhi manusia-manusia pengguna gambar sebagai alfabet. Sesampainya gua di Taiwan, gua ga amaze-amaze banget lah, biasa aja, kan namanya orang kaya biasa lah jalan ke luar negeri yah (padahal pas disana selfie mulu saking noraknya). Airportnya biasa-biasa aja,satu level lah sama airport paling bagus di Indonesia, gua ga tau tapi yang paling bagus dimana, menurut gua airport Bali bakal jadi bagus banget. Gua dijemput oleh tiga mahkluk Indonesia yang mampu berbahasa Cina dengan sangat baik. Gua ga ngerti mereka mahkluk planet mana, gua ngerasa tu Mandarin karakternya susah banget. Singkat cerita, setelah 10 hari berlalu, gua pulang ke Indonesia tanggal 15 September, terus tanggal 16 September gua mulai kerja, selesai deh cerita gua di Taiwan. (Bener-bener disingkat langsung abis -.-)

Waktu di Taiwan, yang gua perhatiin adalah kultur orang disana, makanannya, dan tentu alamnya. Hal yang paling menarik menurut gua adalah kultur dan makanannya, alamnya mah kalo diadu sama Indonesia masih pegang Indonesia lah. Kultur orangnya sungguh imut-imut, keras, dan patut dijadikan acuan (bukan dicontoh, ntar kaya Cina nyontoh doang, kita jadikan acuan sehingga kita bisa lebih baik dari mereka, *makin lama gue makin jago bullshit). Keimut-imutan orang Taiwan itu adalah mereka selalu mengatakan bu hao yi shi (bacanya: Pu hau i se), yang arti dalam bahasa Indonesianya : “Sorry, ga enak nih”. Mereka akan mengucapkan kalimat ini disaat mereka melakukan sesuatu yang mereka takut akan mengganggu hak dari individu lain, contohnya: mau numpang lewat, bu hao yi shi jie guo yi xia.

Orang-orang ini juga bisa imut-imut sambil keras jika mereka merasa terganggu. Contohnya: Saat di MRT elu berisik banget, orang Taiwan kemungkinan besar akan menegur elu secara yaaaaa imut-imut tapi keras lah. Bagian imut-imut: bu hao yi shi, bagian keras: ke yi xiao sheng yi dian ma?. Ditranslate: Aduh ga enak nih, lu bisa kecilin dikit ga suara lu? Pelajaran yang didapat,berlaku imut lah dahulu sebelum lu mau jadi orang ngeselin.
Di Taiwan, gua bisa megang sampah selama sekitar 30 menit atau lebih, ato kadang gua masukin sampah ke tas gua, jarang banget tu sampah gua buang dalam sekejap mata, , soalnya jalannya bersihhhhh banget, gua takut kalo gua jadi orang satu-satunya yang ngebuang sampah di jalanan. Ga kaya di Indonesia, gua bisa buang sampah dalam waktu kira-kira 30 detik, for your informationgua hampir ga pernah buang sampah sembarangan di Indonesia, mungkin bisa dihitung pake jari. Lantas, kenapa bisa lama banget gua ngebuang sampah di Taiwan? Itu karena tempat sampahnya sedikittttttt banget, lu cuma bisa buang sampah di 711 atau kalo lu di street market, lu bisa minta buang sampah kalo lu minta sama penjualnya buangin, itu pun lu bakal berani minta buangin kalo uda beli barang dia. Kalo lu nemu tong sampah, buang sampah ga semudah di Indonesia, tinggal buang aja, disana lu harus pisahin yang mana sampah yang bisa didaur ulang yang mana yang ga bisa.

Dari paragraf di atas (udah kaya sekolah SD) temen-temen gua wahai pembaca, sadar ga kalo ada yang aneh? Gua ga bilang Indonesia kita bersihhhh banget, gua bilang Taiwanbersihhhh banget, padahal kalo lu liat lagi, perbandingan tong sampah di Indonesia vs Taiwan, kasarnya: kalo gua bisa ngelewatin 1 tong sampah dalam 30 detik di Indonesia, berarti gua ngelewatin 2 tong sampah dalam 1 menit. Berarti dalam 30 menit gua bakal ngelewatin 60 tong sampah, dimana pas di Taiwan gua cuma bisa ngelewatin 1 tong sampah dalam 30 menit. Kalo lu kaga ngerti itung-itungan gua dan lu mengenyam pendidikan wajib belajar 9 tahun, elu pasti lulusnya nyogok.

Setelah membaca itung-itungan gua tanpa pernah pergi langsung ke Taiwan, atau negara orang yang lebih maju, lu mungkin menganggap gua sedang omong kosong. Tapi kawan, sob, jek, teman, bro, dan sista-sista sekalian, bukan itu yang mau gua tekankan. Gua hari ini pulang dari kantor naik kereta, lanjut angkot, plus lanjut jalan kaki, pas gua jalan, gua perhatiin apa ya yang negara gua kalah dari negara lain. Lalu gua liat jalanannya, jalanannya kok kotor ya? Apa tong sampahnya sama dikitnya kaya Taiwan? Eh ternyata pas gua liat, tong sampahnya banyaaaakkk banget, tapi banyak banget sampah yang jaraknya sekitar 1 meter – 2 meter dari tong sampah,dimana artinya cuma sekitar 4 – 8 langkah kecil untuk ngebuang itu ke tong sampah, dan lagi buang sampah di Indonesia ga sesulit buang sampah di luar negri loh, kita cuma tinggal buang aja, ga perlu pisahin, memang gua sadar kalo sekarang tong sampah udah ada yang ada tulisan recyclable dannon recyclable. Tapi itu nanti dulu lah, gua pikir kenapa kita ga mulai dari biasakan buang sampah pada tempatnya dulu aja.

Jujur sob, gua sedih, Indonesia yang udaranya lu hirup tiap hari, makin lama makin kotor, si Ibu Pertiwi, gua tekankan IBU loh, lu biarin kotor, lu buang sampah di badannya, di tangannya, di kepalanya, lu buang sampah di aliran airnya, dimana airnya dia bakal dengan baik hati dibersihin lagi lewat gunung dan kasih elu minum. Gua, Irvan, gua cinta Indonesia, gua lahir dan besar disini, gua mau Indonesia jadi tempat yang lebih baik untuk gua tinggalin, kalo emang pada saat gua tua nanti Indonesia belum berubah, gua mau anak dan cucu gua nikmatin Indonesia, dan gua mau mereka dengan bangga, menyebutkan kalimat ini: “Hi, nama saya Irvan, saya orang INDONESIA, senang berkenalan dengan anda.” Gua punya hati buat Indonesia. Gimana dengan lu? Gua akan start gerakan HatiBuatIndonesia, dan buat lu yang mau ikut, lu punya satu tugas gampang, kalau lu liat sampah dibuang ga pada tempatnya di depan mata lu, gua minta tolong lu bantu bersihin buat IBU kita yang sekarang sudah compang-camping.

Kalo sekiranya elu ngerasa tulisan gua ini berguna, dan mungkin akan gerakin orang-orang buat memperbaiki Indonesia, share dan like tulisan ini, sehingga makin banyak yang baca, dan makin banyak yang mulai peduli, yuk, temen-temen, kita mulai membenahi negara kita! :)